Skip to main content

Posts

A Bite of Savoury

Catatan Positif untuk Dibaca Mereka yang Lelah dengan Masalah Hariannya

tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mingguan dari Institut Ibu Profesional, yang menjabarkan tentang karakter moral diri kita sebagai seorang individu, yang terejawantahkan dalam Piramida Ibu Profesional. Mampukah Aku Mencapai Akhlak Mulia sebagai Seorang Ibu (Profesional)?  Akhlak Mulia? Seperti apakah akhlak mulia? Mengapa harus memiliki akhlak mulia dalam menjadi seorang ibu? segitu perlunya? toh jadi ibu mah langsung otomatis setelah anak lahir ceprot ! hohoho Selama ini, paradigma bahwa menjadi ibu adalah bakat alam yang tidak perlu dipelajari masih banyak dipercaya oleh masyarakat ya gengs ! Padahal ternyata menjadi seorang ibu itu bukan hal sederhana. menjadi seorang ibu itu tidak bisa dadakan kayak tahu bulat. Menjadi seorang ibu, harus memiliki akhlak mulia, karena anak akan menyaksikan dan akan belajar darinya sedari anak itu lahir hingga dewasa. Anak adalah seorang peniru ulung (mengutip kata-kata Mbak Okina Fitriani, founder Enlightening Parenting (EP) ), apa yan
Recent posts

Sebuah Kontemplasi Peran Kehidupan

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas misi mingguan dari Institut Ibu Profesional, yang ternyata menjadi sebuah tulisan kontemplasi yang sangat bermakna bagi diri saya. Saya sampai merasa kaget dengan ending tulisan ini. Tulisan ini saya buat tanpa editing kata-kata, semuanya murni pikiran yang tertuang secara spontan, jadi mohon maaf kalau sedikit kurang teratur alurnya. Semoga bermanfaat. #navigasidanberaksi #matrikulasibatch8 #institutibuprofesional #belajardarirumah   Sebuah Kontemplasi Peran Kehidupan   Sebelum saya mulai kontemplasi ini, saya ingin berterimakasih pada Institut Ibu Profesional (IIP) yang telah mengajak saya untuk mau menggali lebih dalam tentang masalah diri saya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan peran saya. Peran? Apa ya sebenarnya peran saya saat ini? Yuk diriku, mari kita gali! Peran utama seorang Raehana dalam hidup ini (pada saat ini) adalah sebagai seorang istri dan ibu. Peran sampingan lainnya adalah sebaga

KERETA

Aku selalu suka kereta. Dulu ketika aku kecil, aku suka melihatnya lewat dengan cepat  di perempatan perlintasan kereta dekat rumahku. Ya, aku mengagumi kereta. Ayah dan ibulah yang membuatku mengaguminya, entah kenapa. Dahulu, ketika kakiku belum mampu menapak bumi, sengaja ayah atau pun ibu membawaku ke perempatan perlintasan kereta. Berbagai macam tujuannya. Kadang kala ibu ingin meningkatkaan nafsu makanku –karena melihat kereta lewat membuat aku lebih banyak menelan sarapan dan makan siangku-, kadang kala untuk menghentikan tangisku yang melengking, kadang kala hanya untuk melambaikan tangan mengantar kepergiannya. Dan begitulah seterusnya, hingga tibalah aku pada tahun ketujuh hidupku di dunia. Kebiasaan itu mulai menghilang seiring  munculnya berbagai pertanyaan di otakku, kenapa kita melambai pada kereta sementara kereta tak pernah memedulikan kita, kepada siapa sebenarnya kita melambai, dan sebuah pertanyaan titik balik yang berbunyi apa bagusnya melihat kereta lewat, seme

Si bocah lelaki cacat dan ibunya yang lusuh(catatan senja,malang)

Langit sudah semakin jingga, cahaya di sekitarku perlahan memudar, dan sayup2 tilawah tape recorder mulai bersahutan menggiring adzan maghrib. aku masih terpojok kaku disini,di dalam angkot mungil yg dijejali oleh belasan orang. Pengap,panas,sesak,lembab,dan ... muak.Saraf nosiseptifku pun mulai berteriak teriak,menyicil rasa nyeri yang menjalari seluruh tubuhku yg terjepit. Berusaha keras bergerak,percuma.akhirnya ak hanya terus berkonsentrasi menahan rasa nyeri ini,yg semakin ditahan semakin menjadi jadi. Di tengah konsentrasiku datanglah seorang wanita paruh baya,berpakaian kacau dan usang,kepalanya terlindung topi yg sekaligus menutupi matanya,tangan kirinya membopong selendang yg membungkus rapat seorang bayi mungil.tangan kanannya menengadah pada kami,para penumpang angkot.dengan memelas,ia memohon belas kasihan berupa recehan.sekian lama,tak satupun yg menggubrisnya.kami sudah terlalu repot menaruh tubuh masing2 didalam sini,bergerak saja tdk bs,apalagi harus merogoh receha

KOLANG KALING FOR ANALGESIK IN OSTEOARTHRITIS

dari prasetya.ub.ac.id ini penelitian kami berlima :) , ide dari dospem kami yang perhatian Dr.Ir.Elok Zubaidah,MP. Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil menggali potensi kolang-kaling menjadi obat terapi nyeri sendi atau osteoarthritis .  Lima mahasiswa tersebut adalah Raehana Saria Gahari (FTP), Khusnul Khotimah (FTP), Hasia Azizah (FTP), Yuan Laura (FK) dan Indah Rahma Putri (FK). Kolang-kaling yang pada umumnya digunakan untuk campuran minuman ternyata memiliki manfaat besar bagi gerak tubuh yang kaku. Yaitu sebagai pangan nutrasetikal yang berfungsi untuk terapi sehat bagi penderita osteoarthritis. Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit persendian degeneratif yang menyebabkan perubahan patologis pada struktur sendi, sehingga menimbulkan rasa  sakit yang mengarah pada disfungsi sendi, inflamasi yang muncul sewaktu-waktu dan kecacatan. Terapi OA umumnya menggunakan  Non-Streoid Anti Inflammation Drugs  (NSAID's), aspirin, dan berbagai obat analgesik.